A. Pendapat-Pendapat tentang Arti dan Makna Sasak Lombok
Sasak dan Lombok memiliki arti yang beraneka ragam, adapun Sasak dan Lombok dapat dijabarkan sebagai berikut :
- Dari sumber lisan : Sasak karena zaman dahulu ditumbuhi hutan belantara yang sangat rapat.
- Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa : Sasak diartikan buluh bambu atau kayu yang di rakit menjadi satu.
- Kitab Negarakertagama (Decawanana). Sasak dan Lombok dijelaskan bahwa Lombok Barat disebut Lombok Mirah dan Lombok Timur disebut Sasak Adi.
- Dr.C.H. Goris : Sasak berasal dari bahasa Sansekerta (Sak = pergi dan Saka = asal). Jadi orang Sasak adalah orang yang meninggalkan negerinya dengan menggunakan rakit sebagai kendaraannya. Orang yang pergi tersebut dimaksudkan adalah orang Jawa. Hal ini dibuktikan dengan adanya silsilah para bangsawan dan juga hasil sastra digubah dalam bahasa Jawa Madya dan berhuruf Jejawan (huruf Sasak).
- Dr Van Teeuw dan P. De Roo De La Faille : Sasak berasal dari pengulangan tembasaq (kain putih) yaitu saqsaq sehingga menjadi Sasak dan Kerajaan Sasak berada disebelah barat daya.
- Ditjen Kebudayaan Propinsi Bali : di Pujungan Tabanan Bali terdapat sebuah tongtong perunggu yang dikeramatkan bertuliskan “Sasak dana prihan, srih javanira”. Tong tong itu di tulis setelah Anak Wungsu (sekitar abad ke-12).
- Dalam babad Sangupati, Lombok terkenal dengan nama Pulau Meneng (sepi).
- Steven van der Hagen, : Pada tahun 1603 di Labuan Lombok banyak beras yang murah dan hampir setiap hari di kirim ke Bali sehingga pelabuhan Lombok dipopulerkan menjadi Lombok
Sampai akhir abad ke-19, pulau Lombok terkenal dengan nama Selaparang. Kerajaan ini semula bernama Watu Parang
kemudian berubah menjadi Selaparang. Dalam suatu memori tentang
kedatangan Gajah Mada di Lombok, waktu itu pulau Lombok disebut
Selapawis (bahasa kawi : sela berarti batu dan pawis berarti ditaklukan). Jadi Selapawis berarti batu yang ditaklukan.
B. Sasak dan Lombok Sebuah Satu Kesatuan
Sasak dan Lombok mempunyai kaitan yang erat sehingga tidak dapat dipisahkan. Ia terjalin menjadi satu yang berasal dari kata ” Sa’sa’ Lombo”. Kata sa`= satu dan lombo` = lurus. Dengan demikian, Sasak Lombok berarti satunya lurus atau ”satu-satunya kelurusan”.
Orang Sasak Lombok artinya orang yang menjunjung tinggi kelurusan dan selalu memegang teguh kejujuran.
|
1. Segi Bahasa.
Bahasa Sasak sangat sederhana, paling
banyak hanya terdiri dari dua suku kata. Cukup dengan menambahkan kata
”timur” atau “barat”, dan ”Utara atau Selatan” Contoh Mamben Lau’,
Mamben Deye. Kemudian apabila di tempat itu berdiri sebuah pohon,
misalnya pohon asam maka dusun yang dicarikan nama itu, cukup dinamakan
dengan ”Dasan Bagik” (bagik = asam).
2. Segi keyakinan dan bermasyarakat
Suku Sasak bersandar pada Sa’sa’ Lombo’,
sebagai sesuatu yang diyakini. Hal ini berpengaruh positif dalam hidup
dan kehidupannya. Adapun sikap-sikap yang dimaksudkan dalam hidup
beragama yaitu
- Penyerahan diri kepada Tuhan (Tauhid).
- Taat kepada Tuhan
- Taat kepada pemerintah
- Taat kepada orang tua.
Suku Sasak sangat teguh memegang apa yang diajarkan sebelumnya begitu pula dalam hidup bermasyarakat seperti :
- Penyebaran Islam pada tingkat permulaan hanya yang shalat para mubalig, karena mereka sangat taat dengan ajaran yang sudah diterimanya dari guru yang pertama tadi. Hal ini terbukti pada masyarakat yang dinamakan ”Islam Waktu Telu”.
- Penduduk Lombok sangat taat kepada orang tua (ibu bapak atau orang yang lebih dewasa). Jika orang tua telah memiliki pendapat atau saran, maka yang lainnya harus ikut pendapat atau saran tersebut.
Kejujuran
atau kesederhanaan mereka beranggapan bahwa orang yang lebih tua dan
patut lebih dihormati itu tidak akan membohonginya. Itulah yang menjadi
dasar bagi masyarakat ”Waktu Telu” pada masa transisinya, bahwa untuk
menjalankan syari’at agama, lebih banyak diserahkan pada para Kiyai dan
Pemangkunya.
3. Segi ketaatan kepada pemerintah.
Kesederhanaan orang Sasak dalam
menjalankan ajaran agamanya ”taat kepada Tuhan, taat kepada Rasul dan
taat kepada pemerintah”. Dalam hal ini nampak kelemahan bagi mereka yang
bulat-bulat menyerahkan persoalannya kepada seorang pemimpin. Kalaupun
ada yang kemudian ternyata menipunya, mereka juga tidak akan memberikan
reaksi yang berlebih-lebihan. Paling-paling mereka akan menggerutu dalam
bahasa sasak mengatakan : ”Ia penje ia penjahit, ia pete ia dait, bagus pete bagus tedait, lenge pete lenge tedait”.
Dari penjelasan tersebut di atas maka dapat disimpulkan nama suku dan pulau ini berasal dari ”Sa’sa’Lombo”
menjadi Sasak Lombok yang artinya satu-satunya kelurusan. Dengan
demikian orang Sasak Lombok adalah orang-orang yang menjunjung tinggi
nilai-nilai kejujuran (kelurusan).
_________________________________________________________________________ Sumber : Bahan Ajar Muatan lokal gumi sasak untuk SD/MI Kelas V oleh H. Sudirman dkk.
0 comments:
Post a Comment