Babad Lombok berpengantar bahasa Jawa
Kuno (Kawi) setelah pemaparan mukaddimah (exordium) barulah mulai
bertutur mengenai Nabi Adam dan Hawa.
Sepeninggal Nabi Adam, para iblis
melakukan propaganda besar-besaran untuk menyesatkan umat manusia.
Iblis-iblis ini mengatakan kepada umat manusia bahwa mereka sudah
bertemu dengan Nabi dan mendapat pesan dari Nabi Adam untuk manusia. Isi
pesan tersebut ialah barang siapa yang hendak bertemu dengan Nabi Adam
hendaklah ia mendirikan sanggah, sanggar serta sesaji. Babi, anjing,
tuak dan berem dihalalkan semua. Ajaran ini kemudian disebut wratsari,
dibawa oleh pendeta gurundeh dari Buda Klin. Maka banyaklah umat manusia
yang terseret ke dalam ajaran iblis.
Pada masa berikutnya, Nabi Nuh
Alaihissalam menyebarkan ajarannya.Ada sebagian umat manusia dari negeri
Talpaman yang ingkar. Manakala hukuman Tuhan turun, berupa serangan
Raja Amir Hamzah yang berasal dari Negeri Mekkah,maka kaum Talpaman
melarikan diri dari negerinya dan sampailah mereka di pulau Lombok. Di
pulau Lombok mereka menyerang sebuah desa yang bernama desa Laek.
Penduduk desa ini kemudian melarikan diri dan mendirikan sebuah desa
baru yang diberi nama desa Pamotan.
Babat Lombok juga menuturkan pula
bagaimana rakyat Pamotan memilih dan menobatkan rajanya. Mereka memilih
seorang di antara mereka yang berbudi baik,berwibawa dan berpikiran
cerdas untuk dijadikan rajanya. Setelah salah seorang terpilih
dibuatkanlah rumah, diberi pakaian yang baik, kuda dan senjata untuk
sang raja.
Meletusnya gunung Rinjani selama tujuh
hari tujuh malam mengakibatkan kehancuran besar. Puluhan ribu manusia
meninggal dan sisanya yang selamat mengungsi ke puncak-puncak bukit.
Setelah keadaan aman kembali, penduduk yang terkena musibah kemudian
mendirikan sebuah desa baru yang diberi nama Jero Baru (Jerowaru).
Selanjutnya kedatangan orang Jawa dari
kerajaan Maja Pahit, kemudian menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan
Lombok dan Bayan. Konon putra raja Maja Pahit yang sulung menjadi Raja
Lombok dan adiknya menjadi Raja di Bayan.
Bagian selanjutnya dari babad ini
menuturkan kisah asmaara yang berujung tragis antara Lala Seruni dengan
Sandubaya.raja Lombok bernama Kerta Jaya, yang tergila-gila pada Lala
Seruni. Kerta Jaya telah melaksanakan tipu daya dan menyuruh membunuh
suami Lala Saruni (Sandubaya) di hutan perburuan Gebong. Namun akhirnya
sang pembunuh pun menemui ajalnya karena membanting diri ke batu ketika
Lala Seruni dibawa oleh Cukli Ajaib ke tengah Samudra untuk menyatu
dengan roh suaminya.
Perang pun terjadi antara prabu Lombok
dengan Demung Brangbatun (kakak Sandubaya). Peperangan berlangsung cukup
lama, baru berakhir di masa Prabu Rangkasari, pengganti Prabu Lombok
Kerta Jaya.
Yang menarik dari cerita ini adalah
pelaksanaan perang yang dilakukan secara aneh, yaitu dengan
bersenjatakan binatang laut (pasukan kerajaan Lombok) melawan pasukan
kerajaan Brangbantun yang bersenjatakan jajan dan bahan makanan lainnya.
Bentuk perang seperti ini diusulkan oleh Prabu Rangkasari karena ingin
menghindari korban manusia dan harta benda.
Bagian selanjutnya dari babad Lombok
menceritakan perjalanan muballigh Islam di bawah pimpinan Sunan Giri
Prapen untuk menyebarkan Agama Islam di Gugusan Sunda kecil. Bersama
beliau adalah Patih Madura, Jayeng Lengkara, Tumenggung Semarang,
Tumenggung Surabaya, Patih Mataram,dan Patih Tuban. Pada saat itu Agama
orang Sasak adalah agama Wratsari (suatu bentuk agama asli Sasak pada
waktu lampau). Pada masa masuknya Islam ini pusat kerajaan dipindahkan
ke bagian tengah daratan yaitu ke Selaparang.
Babad Lombok ini kemudian bertutur
mengenai kehidupan kerajaan Pejanggik dengan rajanya Wirocandra.
Dikisahkan ada seorang Patih Muda yang bergelar Banjar Getas telah
membuat begitu banyak ulah sehingga kerajaan Pejanggik Jatuh ke tangan
kekuasaan Bali. Berikutnya,kekuasaan Selaparang juga terpaksa harus
menyerah kepada raja Karang Asem Lombok, meskipun raja dan rakyatnya
telah berjuang dan mengorbankan segala-galanya demi Bangsa dan
Negaranya.Tuturan mengenai polah tingkah Banjar Getas inilah yang
memenuhi alur cerita bagian akhir dari babad Lombok ini.
______________________________________________________________________________
Sumber : Bahan Ajar Muatan lokal gumi sasak untuk SD/MI Kelas V oleh H. Sudirman dkk.
0 comments:
Post a Comment