Friday, July 26, 2013

Mengenal Sulis yang Tetap Eksis Bersholawat


Sulis yang Tetap Eksis Bershalawat


Beberapa album duet Sulis bersama Hadad Alwi adalah Cinta Rasul 1, Cinta Rasul 2, Cinta Rasul 3, Cinta Rasul 5, Cinta Rasul 6, Cinta Rasul 7 serta Sulis With Orchestra. Cinta Album CinTa Rasul With Orchestra yang didampingi Victoria Philharmonic Orchestra dari Melbourne dan Sydney memperoleh AIM, Award Industri Music, penghargaan paling bergengsi di Malaysia sebagai satu dari lima album terbaik Indonesia.

Meski telah merilis belasan album, Sulis tetap berusaha meningkatkan kualitas bernyanyinya. Ia berguru pada Anwar Fauzi yang juga pencipta beberapa lagu yang dia bawakan. Saat ini Sulis terlibat dalam pembuatan film Baik-baik Sayang bersama Wali Band. Ini merupakan film perdananya bagi Sulis setelah sekian lama dikenal publik sebagai penyanyi religi.

Konsistensinya pada salawat membuat Sulis--panggilan akrabnya--diberi beasiswa di universitas yang didirikan cendekiawan Nurcholish Madjid itu.Walau pernah belajar kepada Bertha maupun di Sekolah Musik Farabi selama beberapa bulan, Sulis lebih mengutamakan hatinya ketika bersalawat. Dia belajar pada saat masa transisinya dari anak kecil yang masih SD ke SMP yang beranjak remaja. "Supaya saya sadar ketika ada peralihan suara (dari anak kecil ke remaja)," kata bungsu dari tiga bersaudara itu.
Masa kecilnya sebagian dihabiskan di tempat kelahirannya di Solo. Di sana, alih-alih salawat, Sulis kecil setiap hari mendengar house music, plus suami-istri dan anak-orang tua yang kerap cekcok. "Mirip di Bronx," ujarnya menyebut kawasan di Manhattan yang terkenal bising.

Sulis selalu mengaji di TPA Al-Ihyah sepulang dari sekolahnya yang hampir ambruk. Suatu hari, di TPA diumumkan akan ada tes menyanyi untuk mencari backing vocal seorang penyanyi. Sulis, yang terpilih bersama tiga anak dari TPA itu, belum pernah menyanyi sebelumnya. "Saya juga nggak tahu apa itu salawatan," katanya sambil tertawa kecil.

Setelah itu selebihnya adalah sejarah. Rekamannya dengan Haddad Alwi meledak luar biasa. Sulis pun memboyong keluarganya pindah ke Jakarta. "Bakat seni saya tampaknya diturunkan dari ayah dan kakek," katanya. Walau cuma seorang sopir, ayahnya juga pesinden, seperti kakeknya kala di Solo.


Sulis memang jauh dari incaran infotainment. Namun, tak berarti dia sepi order di luar bulan Ramadan. Beberapa daerah selalu mengundangnya untuk menyanyi. "Yang pasti setiap tahun Sampit (Kalimantan Barat)," ujar remaja yang sering berbinar matanya ini ketika bercerita.



Perkembangan musik religius, menurut Sulis, saat ini sudah jauh lebih modern. "Ini bagus, karena nggak pakai gendang-gendang saja, sudah ada drum dan gitar listrik," tuturnya. Apalagi musik ini bisa menjangkau masyarakat dari artis yang biasanya di bulan selain Ramadan menyanyikan lagu pop atau rock.
Pengagum Haddad Alwi, Sami Yusuf (penyanyi lagu religius dari Inggris), dan Josh Groban itu kini sedang mencoba menuntaskan puisi dan lirik-lirik yang sering ditulisnya menjadi lagu. Semua materinya berdasarkan pengalamannya dan orang sekitarnya, termasuk cerita soal asmara. Soal ini, dia memang sering menjadi tempat "curhat" (mencurahkan isi hati) teman-temannya, sejak kecil. "Sampai saya dijuluki 'mama'," ujarnya tergelak.


Karena tahu "rahasia" hidup orang-orang sekitarnya itulah dia ingin memperdalam pengetahuannya tentang manusia. Makanya dia memilih ilmu psikologi. Ilmu juga bekalnya menggapai cita-citanya sebagai guru TK. Sekarang dia sedang lahap membaca buku psikologi anak. Dan di akhir tahun 2011 Sulis mengeluarkan single Dzikir Anak.
Sulistyowati yang lebih dikenal sebagai Sulis (lahir di Solo, Jawa Tengah, 23 Januari 1990) adalah penyanyi lagu-lagu religius. Nama Sulis melejit setelah berduet bersama penyanyi religius Haddad Alwi dalam album Cinta Rasul 1. Lebih dari sepuluh juta kopi didistribusikan dan segera jutaan anak Indonesia tahu kata lirik per kata.
Sulis Cinta Rasul Endang Kurnia Blog
Lebih dari sepuluh juta kopi didistribusikan dan segera jutaan anak Indonesia tahu kata lirik per kata.
Bungsu tiga bersaudara pasangan Sumadi dan Siti Satinem ini senang menyanyi sejak kecil. Keberuntungan datang saat penyanyi Hadad Alwi mencari pelantun shalawat anak-anak untuk duet dengannya.
Nama Sulis langsung melejit setelah membawakan lagu-lagu pujian sholawat nabi yang berhasil mengambil hati para penggemarnya. Pengalaman rekaman pertamanya adalah saat dia masih berusia 9 tahun kelas III SD.

Pada tahun 2007, Sulis merilis album solo keduanya. Album bertajuk Ya Allah ini merupakan album ke-12. Tak seperti lazimnya lagu religi Islam lainnya yang diwarnai dengan musik gambus dan rebana, dalam album ini menggantikannya dengan drum dan gitar bahkan lebih nge-beat.
sumber:http://kumpulan-sholawatku.blogspot.com/2012/12/sulis-yang-tetap-eksis-bershalawat.html

0 comments:

Post a Comment

| Guru Madrasah Blog © 2013. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Edited by Abdul Hanan | Back To Top |