Nama : Haddad Alwi Assegaf
Nama Populer : Haddad Alwi
Lahir : Jakarta, 13 Maret 1966
Pekerjaan : Penyanyi reliji
Agama : Islam
Alamat : Insane Entertainment, Plaza Karinda B1/17
Nama Populer : Haddad Alwi
Lahir : Jakarta, 13 Maret 1966
Pekerjaan : Penyanyi reliji
Agama : Islam
Alamat : Insane Entertainment, Plaza Karinda B1/17
Jl. Karang Tengah Raya,Lebak Bulus. Jakarta Selatan 12440
Email : kcr@haddad-alwi.com, marketing@insanentertainment.com
Website/blog : haddad-alwi.com
Email : kcr@haddad-alwi.com, marketing@insanentertainment.com
Website/blog : haddad-alwi.com
Diskografi:
- Shimthud-Durar
- The Way of Love
- Jalan Cinta 2
- Love for the Messenger
- Cinta Rasul 1,2,3,4,5, dan 6
- Nur Muhammad
- Ziarah Rasul
Berawal dari keprihatinan terhadap
minimnya lagu anak bertema kecintaan terhadap Nabi besar Muhammad SAW,
Haddad Alwi lewat album-albumnya mencoba memberikan hiburan yang pantas
untuk anak juga menanamkan pendidikan agama terutama kecintaan anak-anak
pada Rasul-Nya.
Haddad Alwi Assegaf atau yang lebih
dikenal dengan nama Haddad Alwi lahir di Jakarta pada 13 Maret 1966. Ia
mengawali kiprahnya di tahun 1997 sebagai penyanyi reliji dengan membuat
dua buah album shalawat berjudul ’Nur Muhammad’ dan ’Ziarah Rasul’.
Namanya baru mulai mencuat ke publik pada tahun 1999 saat berkolaborasi
dengan penyanyi cilik bernama Sulis, membawakan lagu Islami yang
sebagian besar bertema kecintaan terhadap Rasulullah, Nabi besar
Muhammad SAW.
Dalam kurun waktu lima tahun tepatnya
sejak 1999 hingga 2004, di bawah naungan Sholla Studio, Haddad dan Sulis
menelurkan 6 album shalawat & nasyid berjudul ’Cinta Rasul’ (Cinta
Rasul 1,2,3,4,5, dan 6). Selain itu ia juga pernah merilis satu album
shalawat spesial dalam bentuk orchestra berjudul ‘Love for the
Messenger’.
Sejak tahun 2004, setelah Sulis beranjak
remaja, Haddad mulai menggandeng artis lain untuk berkolaborasi
dengannya. Seperti yang terekam dalam album bertitel ’Jalan Cinta 2’,
ayah Yasmin Haddad Assegaf ini berkolaborasi dengan Tasya dan Gita
Gutawa. Selain album tersebut, hingga tahun 2005 Haddad juga meluncurkan
dua album lainnya yakni ‘Shimthud-Durar’ dan ‘The Way of Love’.
Setelah hampir 5 tahun tak menelurkan
album, mengambil momentum bulan suci Ramadhan 1430 H, Haddad kembali
menyapa penggemar setianya dengan merilis album berjudul ’12 Lagu
Pilihan Haddad Alwi’. Album yang rilis tahun 2009 itu kembali hadir
dengan syair-syair yang sarat pujian kepada Sang Khalik dan RasulNya.
Lagu dalam album tersebut yang menjadi
andalan adalah ’Marhaban Ya Ramadhan’, sebuah pujian menyambut bulan
suci Ramadhan. Sama seperti album-albumnya terdahulu, lagu Haddad masih
diisi suara anak-anak kecil yang membuat lagu ini terasa sangat membumi
dan menyejukkan.
Ramadhan berikutnya, Haddad kembali mengeluarkan karya teranyarnya dengan judul ’Rindu Muhammadku’ berkolaborasi dengan seorang gadis kecil, Vita. Lagu berirama riang yang rilis tahun 2010 itu tampil beda dari lagu-lagu Haddad yang terdahulu. Ia memberi sentuhan baru dengan menggaet rapper Ebith Beat A. Selain dalam rangka penyegaran, ia juga bermaksud menunjukkan bahwa lagu shalawat juga bisa dikemas dengan sentuhan modern tanpa mengurangi makna dari pesan yang hendak disampaikan.
Ramadhan berikutnya, Haddad kembali mengeluarkan karya teranyarnya dengan judul ’Rindu Muhammadku’ berkolaborasi dengan seorang gadis kecil, Vita. Lagu berirama riang yang rilis tahun 2010 itu tampil beda dari lagu-lagu Haddad yang terdahulu. Ia memberi sentuhan baru dengan menggaet rapper Ebith Beat A. Selain dalam rangka penyegaran, ia juga bermaksud menunjukkan bahwa lagu shalawat juga bisa dikemas dengan sentuhan modern tanpa mengurangi makna dari pesan yang hendak disampaikan.
Melihat berbagai album yang sudah
dihasilkannya, Haddad termasuk penyanyi reliji yang kerap tampil dengan
penyanyi cilik. Hal itu pun diamini Haddad. Menurutnya, ia justru lebih
bersemangat jika berpartner dengan anak-anak. Selain itu, ia juga merasa
prihatin dengan minimnya lagu khusus anak-anak. Apalagi sekarang ini,
televisi banyak menyuguhkan tayangan musik yang hanya diisi oleh
band-band dan penyanyi dewasa. Anak-anak pun tak memiliki pilihan
tontonan yang sesuai usianya dan bermanfaat bagi perkembangan mental dan
spiritualnya. Ia juga merasa galau mengingat jarangnya anak-anak zaman
sekarang yang mengenal shalawat.
Dalam kurun waktu lima tahun tepatnya sejak 1999 hingga 2004, di bawah naungan Sholla Studio, Haddad dan Sulis menelurkan 6 album shalawat & nasyid berjudul ’Cinta Rasul’ (Cinta Rasul 1,2,3,4,5, dan 6). Selain itu ia juga pernah merilis satu album shalawat spesial dalam bentuk orchestra berjudul ‘Love for the Messenger’.
“Saya prihatin dengan anak-anak sekarang
yang sudah jarang mengenal shalawat. Mereka justru fasih menyanyikan
lagu-lagu dewasa. Padahal shalawat adalah jembatan untuk mengenal Allah
dan Rasul-Nya,” jelas pria yang gemar mengenakan baju koko ini.
Maka untuk mengisi kekosongan itu,
Haddad pun mencoba menyuguhkan sesuatu yang baru, yakni memberikan
hiburan yang pantas untuk anak juga menanamkan pendidikan agama terutama
kecintaan anak-anak pada Rasul-Nya. Selain sangat perhatian pada dunia
anak, mantan suami penyanyi reliji Atina Riawati ini juga menyebarkan
’virus’ cinta Rasul pada umat muslim Indonesia secara keseluruhan.
Lagi-lagi semua itu dilatarbelakangi
rasa prihatinnya pada kaum muslimin yang belum mengenal dengan baik
sejarah dan akhlak Nabi Muhammad SAW yang seharusnya dapat dijadikan
suri tauladan umat manusia. Atas dasar itu, ia kemudian memprakarsai
pembuatan sebuah program bernama Hikmah dan Shalawat. Program tersebut
menggelar shalawat di panggung-panggung terbuka sambil diisi dengan
sedikit taushiyah tentang Rasulullah SAW.
Sejak didirikan tahun 2004 hingga saat ini, menurut Haddad program Hikmah dan Shalawat sudah merambah ke berbagai daerah. Meskipun masih banyak tempat-tempat yang belum terjangkau.
Sejak didirikan tahun 2004 hingga saat ini, menurut Haddad program Hikmah dan Shalawat sudah merambah ke berbagai daerah. Meskipun masih banyak tempat-tempat yang belum terjangkau.
Tiga tahun setelah membentuk program
Hikmah dan Shalawat, pria keturunan Arab ini mendirikan Komunitas Cinta
Rasulullah (KCR). KCR merupakan sebuah lembaga yang bertujuan untuk
lebih menegaskan keharusan setiap Muslim agar terus memupuk cinta kepada
Nabi Muhammad SAW. KCR juga mengajak umat Islam untuk mendengungkan
sekaligus mengikuti ajaran dan meneladani akhlak sang Nabi dengan
beragam aktivitas. Di samping itu, KCR juga berupaya mengajak seluruh
komponen umat Islam untuk berbuat, demi kedamaian, keselamatan, dan
kesejahteraan umat, sesuai dengan tujuan kerasulan Muhammad SAW.
Di bawah naungan lembaga KCR inilah,
beberapa gagasan Haddad Alwi menjadi kenyataan, antara lain dengan
munculnya program semacam training (pelatihan) yang diberi nama Sehari
Bersama Rasulullah, sebuah program pencerahan tentang kemuliaan,
kecintaan, dan keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk mendorong umat Islam
agar senantiasa mengikatkan batin kepada Rasulullah SAW sedemikian rupa
sehingga muncul ghirah (semangat) mereka untuk meneladani akhlak beliau.
Sehari Bersama Rasulullah adalah program religius dengan bantuan sarana
audio-visual (sound system dan layar lebar), dan dilaksanakan di gedung
tertutup (aula, ballroom, dsb), dengan kapasitas peserta terbatas,
sesuai dengan luas gedungnya.
Masih berkaitan dengan cinta dan
keteladanan Nabi Muhammad SAW, KCR merancang program pencerahan &
pelatihan gratis bagi siswa-siswi Muslim (SMA kelas I, II, dan II) di
sekolah-sekolah Islam maupun negeri, yang diberi nama I Love The
Mesenger: Setengah Hari Bersama Rasulullah.
KCR juga merupakan wadah perwujudan
pemikiran seorang Haddad Alwi. Oleh karena itu, KCR membentuk divisi
penerbitan buku yang diawali dengan penulisan pemikiran beliau tentang
Islam dan umat Islam. Satu booklet 24 halaman (berjudul Ummat Islam
Jangan Berpecah-Belah) telah dicetak dua kali sebanyak 20.000 eksemplar
dan dibagikan secara gratis kepada berbagai komunitas Islam. Sementara
itu, pada 10 April 2009 telah diluncurkan sebuah buku tulisan Haddad
Alwi setebal 224 halaman berjudul Uswatun Hasanah: Meneladani Rasul
Meraih Cinta Allah, yang diterbitkan oleh Penerbit Hikmah.
Melalui KCR pula, Haddad Alwi menggagas
pendirian yayasan yang bergerak di bidang pemberdayaan masyarakat muslim
ekonomi lemah, pendirian lembaga pendidikan murah bagi anak-anak
muslim, dan pendirian klinik bantuan kesehatan bagi keluarga kurang
mampu.
Mengawali tahun 2011, Haddad berencana
membuat festival ‘Muhammad Nabiku’. Festival itu dirancang untuk
melestarikan lagu anak. “Semoga diridhoi, karena saya miris lihat
anak-anak sekarang lebih hafal lagu cinta yang kurang sesuai dengan
umurnya,” ujarnya seperti dikutip dari situs vivanews.com.
sumber: http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/2685-menebar-cinta-pada-rasulullah
2 comments:
obat kutil kelamin
obat kutil kelamin
obat kutil kelamin
obat kutil kelamin
obat kutil kelamin
obat kutil kelamin
obat kutil kelamin
obat kutil kelamin
Post a Comment