Lelakaq adalah salah satu bentuk karya
sastra lama yang terdiri atas empat baris dalam tiap bait. Lelakaq sama
dengan pantun tempat persamaannya adalah sama sama terdiri atas empat
baris tiap bait, ada sampiran dan ada isi, sama sama bersajak ab ab,
atau aa aa. Dikatakan lelakaq karena waktu membacanya menggunakan irama
sehingga kedengaran indah dan syahdu. Dalam penggunaannya lelakaq
biasanya digunakan oleh masyarakat Gumi Sasak untuk menyampaikan nasehat
dan perasaan dengan cara di lagukan.
Contoh lelakaq.
- Belayang leq tembere
Selamet kao siq tetolang
Sembahyang ndeq de mele
Sanget laoq siq dejogang
2. Ape awis lek lendang mujur
Kayuq jarak jari lambah bara
Sai juaq penganaq kepeng
Jari baraq api nerake
3. Anaq sampi gulah lambah
Lelayang betali ropeKanak ngaji si sembah Allah
Sembahyang paroan dose
4. Ape awis lek lendang mujur
Awis pandan lek bebandeng
Ape tangis lek dalem kubur
Tangis amal ndeq bau dateng.
Mari kita bandingkan lelakaq diatas dengan pantun yang ditulis dalam bahasa Indonesia.
Contoh pantun.
1. Berburu ke padang datar
Dapat rusa belang kaki
Berguru kepalang ajar
Bagai bunga kembang tak jadi
Mengail ikan di pinggir kali
Rajin- rajinlah bersekolah
Agar jangan menyesal nanti.
Dimanakah letak beda antara Lelakaq
dengan pantun ,Jika dilihat dari jumlah baris setiap bait dan bentuk
isinya maka lelakaq dan pantun itu tidak ada bedanya oleh karena itu
lelakaq sama dengan pantun.
_________________________________________________________________________
Sumber : Bahan Ajar Muatan lokal gumi sasak untuk SD/MI Kelas IV oleh H. Sudirman dkk.
0 comments:
Post a Comment