Monday, May 13, 2013

Sistem Kepercayaan Nenek Moyang Masyarakat Sasak



 

Setelah nenek moyang kita hidup menetap mereka memilki dua aliran kepecayaan yaitu animisme dan dinamisme. Kepercayaan nenek moyang kita  bahwa benda memiliki roh-roh halus di sebut Animisme. Bukti nenek moyang kita percaya adanya roh-roh halus yaitu tempat penguburan di Gunung Piring berada di perbukitan. Di bukit-bukit yang tinggi roh nenek moyang kita bersemayam menurut dia. Kepercayaan nenek moyang kita bahwa benda-benda memiliki memiliki kekuatan gaib disebut Dinamisme. Oleh sebab itu, ia menyembah dan memuja roh-roh agar tidak terjadi bencana alam.
Setelah adanya pengaruh dari luar,  nenek moyang kita menganut sistem kepercayaan Boda. Boda bukan Budha tetapi Boda adalah anasir atau unsur dari kepercayaan animisme, dinamisme, antroformisme dan politisme. Begitu pula setelah penyebaran agama Islam dan agama Hindu ke pulau Lombok nenek moyang kita menganut sistem kepercayaan Islam Waktu Telu (Wetu Telu). Islam Waktu Telu adalah penggabungan antara ajaran Hindu dan Islam.  Menurut Fawaizul Umam, sampai saat ini, komunitas Islam Wetu Telu terletak di kawasan Tanjung dan beberapa desa di Kecamatan Bayan seperti Loloan, Anyar, Akar-akar, dan Mumbul Sari. Sedangkan dusun-dusunnya memusat di Senaru, Barung Birak, Jeruk Manis, Dasan Tutul, Nangka Rempek, Semokan dan Lendang Jeliti.
Selanjutnya Lalu Wacana menjelaskan kepercayaan masyarakat masa lampau tentang adanya makhluk-makhluk halus yang memiliki kekuatan (supernatural) masih terdengar sampai sekarang seperti :
  1. Betara guru yaitu raja dewa-dewa yang menurunkan raja Lombok
  2. Bidadari yaitu sebangsa dewi yang hidup di madya antara awang-awang
  3. Bebodo’ yaitu sebangsa hantu yang berkeliaran bila magrib tiba, terutama pada malam Jum’at. Itulah sebabnya pada saat-saat itu, anak-anak dilarang bermain-main. Ia suka menyembunyikan anak kecil yang diberi makan ulat. Untuk menemukannya dipukulkan parang buntung.
  4. Bake’ juga sebangsa hantu yang sangat jahat membuat manusia sakit. Tempat tinggalnya di hutan, batu-batu besar dan pohon kayu yang rindang.
  5. Belata’, sama halnya dengan bake, hanya perbedaannya belata makan orang.
  6. Bebai sejenis makhluk halus yang kecil, tidak semua orang dapat melihatnya. Bebai dipelihara oleh selak
  7. Sela’ sebenarnya bukanlah makhluk halus melainkan manusia biasa. Seorang dapat menjadi sela disebabkan memiliki ilmu sejenis sihir. Oleh sebab itu, ia dapat menjadi sesuatu sesuai kehendaknya. Ada juga orang menjadi sela’ karena keturunan, demikian juga orang yang beristrikan sela’, maka ia menjadi sela’. Jenis sela’ ada dua yaitu :
    1. Sela’ Beleq : kekuatannya lebih besar dan lebih hebat dalam menghancurkan kekuatan lawan umumnya memakan bangkai dan kotoran manusia.
    2. Sela’ Bunga : hidupnya di angkasa dan selalu mencari musuh di malam hari. Sela’ bunga tidak memakan makanan yang kotor seperti halnya sela’ beleq.
     
 _______________________________________________________________________
Sumber : Bahan Ajar Muatan lokal gumi sasak untuk SD/MI Kelas IV oleh H. Sudirman dkk.

0 comments:

Post a Comment

| Guru Madrasah Blog © 2013. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Edited by Abdul Hanan | Back To Top |