Setelah nenek moyang kita hidup menetap
mereka memilki dua aliran kepecayaan yaitu animisme dan dinamisme.
Kepercayaan nenek moyang kita bahwa benda memiliki roh-roh halus di
sebut Animisme. Bukti nenek moyang kita percaya adanya roh-roh halus
yaitu tempat penguburan di Gunung Piring berada di perbukitan. Di
bukit-bukit yang tinggi roh nenek moyang kita bersemayam menurut dia.
Kepercayaan nenek moyang kita bahwa benda-benda memiliki memiliki
kekuatan gaib disebut Dinamisme. Oleh sebab itu, ia menyembah dan memuja
roh-roh agar tidak terjadi bencana alam.
Setelah adanya pengaruh dari luar, nenek
moyang kita menganut sistem kepercayaan Boda. Boda bukan Budha tetapi
Boda adalah anasir atau unsur dari kepercayaan animisme, dinamisme,
antroformisme dan politisme. Begitu pula setelah penyebaran agama Islam
dan agama Hindu ke pulau Lombok nenek moyang kita menganut sistem
kepercayaan Islam Waktu Telu (Wetu Telu). Islam Waktu Telu adalah
penggabungan antara ajaran Hindu dan Islam. Menurut Fawaizul Umam, sampai
saat ini, komunitas Islam Wetu Telu terletak di kawasan Tanjung dan
beberapa desa di Kecamatan Bayan seperti Loloan, Anyar, Akar-akar, dan
Mumbul Sari. Sedangkan dusun-dusunnya memusat di Senaru, Barung Birak,
Jeruk Manis, Dasan Tutul, Nangka Rempek, Semokan dan Lendang Jeliti.
Selanjutnya Lalu Wacana menjelaskan
kepercayaan masyarakat masa lampau tentang adanya makhluk-makhluk halus
yang memiliki kekuatan (supernatural) masih terdengar sampai sekarang
seperti :
- Betara guru yaitu raja dewa-dewa yang menurunkan raja Lombok
- Bidadari yaitu sebangsa dewi yang hidup di madya antara awang-awang
- Bebodo’ yaitu sebangsa hantu yang berkeliaran bila magrib tiba, terutama pada malam Jum’at. Itulah sebabnya pada saat-saat itu, anak-anak dilarang bermain-main. Ia suka menyembunyikan anak kecil yang diberi makan ulat. Untuk menemukannya dipukulkan parang buntung.
- Bake’ juga sebangsa hantu yang sangat jahat membuat manusia sakit. Tempat tinggalnya di hutan, batu-batu besar dan pohon kayu yang rindang.
- Belata’, sama halnya dengan bake, hanya perbedaannya belata makan orang.
- Bebai sejenis makhluk halus yang kecil, tidak semua orang dapat melihatnya. Bebai dipelihara oleh selak
- Sela’ sebenarnya bukanlah makhluk halus melainkan manusia biasa.
Seorang dapat menjadi sela disebabkan memiliki ilmu sejenis sihir. Oleh
sebab itu, ia dapat menjadi sesuatu sesuai kehendaknya. Ada juga orang
menjadi sela’ karena keturunan, demikian juga orang yang beristrikan
sela’, maka ia menjadi sela’. Jenis sela’ ada dua yaitu :
- Sela’ Beleq : kekuatannya lebih besar dan lebih hebat dalam menghancurkan kekuatan lawan umumnya memakan bangkai dan kotoran manusia.
- Sela’ Bunga : hidupnya di angkasa dan selalu mencari musuh di malam hari. Sela’ bunga tidak memakan makanan yang kotor seperti halnya sela’ beleq.
Sumber : Bahan Ajar Muatan lokal gumi sasak untuk SD/MI Kelas IV oleh H. Sudirman dkk.
0 comments:
Post a Comment