Gili meno
adalah salah satu dari 3 gili yang terdapat di sebelah barat pulau
Lombok. Gili lainnya adalah Gili Trawangan dan Gili Air. Gili terdekat
adalah Gili Air dan Gili yang terjauh adalah Gili Trawangan. Gili Meno
berada tepat di tengah-tengah kedua Gili tersebut.
Perjalanan kemarin adalah kunjungan
pertamaku ke Gili Meno. Walaupun sering melewati ketika naik Glass
Bottom Boat mengelilingi ketiga Gili, namun menginjakkan kaki di Gili
Meno adalah pengalaman pertamaku.
Seperti
juga menuju Gili Trawabgab perjalanan dari Kota (Mataram) menempuh
kurang dari 1 jam untuk sampai ke Bangsal. Bangsal adalah dermaga
penyeberangan menuju ketiga Gili tersebut. Kami berlima (aku, surya,
niar, ririn, dan dody) berangkat jam 7 pagi. Sempat mampir untuk membeli
konsumsi dan snack sebelum menyebrang kami sampai di Bangsal jam8.
Ternyata Loket masih belum dibuka. Kami harus menunggu loket buka dan
tidak itu saja, setelah dibuka pun kami harus menunggu sampai penumpang
kapal motorsampai 20 penumpang (jumlah minimal adalah 20 dan maksimal
24).
Berbeda
dengan Gili Trawangan yang selalu ramai, menunggu penumpang sebanyak
itu membutuhkan waktu agak lama. Dan kira-kira jam 9.15 akhirnya jumlah
penumpang pun tercukupi dan kami dapat menyeberang. Oh iya, tiket kapal
(boat) hanya Rp 9000. Ombak pagi itu sangat tenang dan matahari pun
belum terlalu terik. Setengah jam kemudian kami sudah sampai di Pulau
Gili Meno.
Hamparan
pasir halus berwarna putih dan air laut yang bergradasi mulai dari
putih, hijau dan biru menyambut kami berlima. Ternyata keindahan Gili
Meno tidak kalah dibandingkan dengan kedua saudaranya. Gili Trawangan
adalah Gili yang paling ramai dan paling padat. Walaupun begitu di Gili
Meno juga ternyata menjadi daya tarik tersendiri. Buktinya kami melihat
homestay-homestay, bungalow dan resto/cafe yang dipenuhi wisatawan
mancanegara. Disepanjang pantai pun nampak bule-bule yang berenang,
snorkeling, atau hanya berjemur.
Yeap,
sama seperti di Gili Trawangan, Gili meno pun menawarkan
fasilitas-fasilitas cafe, resto, homestay, bungalow dan hotel.
Transportasinya pun anti kendaraan bermotor, jadi hanya terdapat cidomo
dan penyewaan sepeda jika anda ingin berkeliling pulau. Juga terdapat
agen-agen tour yang siap mengantar tamu untuk snorkeling, scuba diving
atau menikmati terumbu karang dari kapal motor yang berdasar kaca (Glass
Bottom Boat).
Selain
itu terdapat juga penangkaran kura-kura untuk melestarikan kura-kura
laut yang konon mulai langka. Telur-telur penyu yang naik ke pantai
diamankan sampai menetas dan pada umur tertentu akan dilepas kembali ke
laut. Biasanya dalam setahun pelepasan kura-kura tersebut dilakukan dua
kali. Hal ini sangat membantu untuk melestarikan kura-kura laut. Salah
satu keunikan Gili Meno adalah juga terdapat sebuah danau
ditengah-tengah pulau kecil tersebut. Pilihan lainnya, di Gili Meno
terdapat juga Taman Burung “Gili Meno Bird Park”. Sebuah taman yang
berisikan berbagai macam burung-burung indah baik yang umum maupun
langka. Tiket Masuknya Rp 50.000.
Setelah
berkeliling menikmati keindahan pantai, penangkaran kura-kura, danau,
bird park kami memutuskan untuk memilih satu spot untuk menikmati
indahnya Gili Meno sambil menghabiskan bawaan konsumsi kami lalu
berenang dan pastinya putu-putu. Waktu yang kami miliki cukup panjang
karena boat untuk kembali ke Mataram akan berangkat pukul 15.00.______________________________________________________
Sumber : http://semuatentanglombok.blogspot.com/2009/04/gilie-meno.html
0 comments:
Post a Comment