Masjid
Kuno Gunung Pujut adalah serpihan sejarah Islam masa lalu di Lombok,
Nusa Tenggara Barat. Kini kendati tidak lagi dipakai, namun bangunannya
tetap menjadi bagian dari wisata religi dan sejarah yang mengingatkan
kepada kita bagaimana penyebaran dan aktivitas ibadah agama Islam jaman
dulu. Sebagai provinsi dengan mayoritas penganut agama Islam, masjid
kuno Gunung Pujut adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan
masyarakat muslim.
Bangunannya hingga kini terletak di
sebuah bukit desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Masjid ini
berukuran 8,6 x 8,6 m terbuat dari bambu dengan atap alang-alang. Tiang
penyangga utamanya (saka guru) ada empat buah, tiang penyangga lainnya
berjumlah 28 buah yang sekaligus berfungsi sebagai tempat menempelkan
dinding. Kompleks bangunan masjid ini termasuk pedewa yakni sarana
kegiatan ritual bagi penganut ajaran Wetu Telu pada masa lalu. Kini
secara formal kegiatan pengajaran yang terkait dengan Islam Wetu Telu
sudah tidak ada lagi sehingga masjid ini diklasifikasikan sebagai
monument mati atau dead monument.
Selain
menjadi saksi sejarah penting, masjid ini sangat unik karena didirikan
di atas bukit. Menurut berbagai publikasi sejarah mendirikan bangunan
yang bernilai sakral di sebuah gunung atau bukit adalah suatu kebiasaan.
Di gunung Pujut selain berdiri masjid kuno juga terdapat
bangunan-bangunan lain yang digunakan sebagai ajang pemujaan yang
disebut dengan pedewa. Baik masjid maupun pedewa digunakan sebagai
tempat melakukan ritual agama masa itu.
Upacara yang berhubungan dengan agama
Islam dilakukan di masjid dengan dipimpin seorang kyai. sedangkan
upacara ritual pemujaan roh nenek moyang dipimpin oleh seorang pemangku.
Pemangku dipercaya berhasil menghubungkan orang yang masih hidup dengan
roh-roh nenak moyang mereka di masa lalu. Ritual seperti itu disebut
Nyelame Desa serta Nyaur Sesangi. Seluruh lafal-lafal pemujaan dan
matera dibacakan oleh pemangku sedangkan untuk nama roh nenek moyang
diucapkan tiap umat. Selain memuja roh nenek moyang, juga ada pemujaan
terhadap dewa-dewa yang ada dalam ajaran Hindu .
========================================================================
Sumber : Blog Kanak Sasak
0 comments:
Post a Comment