Seperti kepercayaan orang Indonesia
kebanyakan, makam seringkali menjadi tempat keramat dan mistis. Makam,
apalagi jika yang dikuburkan adalah tokoh terkenal dan berpengaruh
biasanya akan menjadi tujuan wisatawan religi dan sejarah. Makam Loang
Baloq dan Makam PPH Van Ham adalah dua makam yang terkenal di Lombok, Nusa
Tenggara Barat. Namun begitu dua kawasan ini justru mempunyai kisah yang
bertolak belakang.
Loang Baloq berasal dari kata dalam
bahasa Sasak yang berarti pohon beringin yang berlubang. Ya, area ini
memang ditumbuhi sebuah pohon beringin yang konon sudah berumur ratusan
tahun. Makam Loang Baloq adalah kawasan pemakaman yang didalamnya
terdapat puluhan jasad. Yang menjadi istimewa dan kerap dikunjungi warga
adalah makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak, makam Anak Yatim dan Datuk
Laut. Syech Gaus Abdurrazak adalah pendakwah Islam dari Baghdad Irak
yang menyebarkan Islam di Palembang dan kemudian Lombok sekitar 18 abad
lalu. Setelah dari Palembang, ia meneruskan perjalanan dan mendarat di
pesisir pantai Ampenan, Mataram. Setelah sampai, ia memberikan
petuah-petuah yang bersumber pada ajaran Islam kepada masyarakat
setempat.
Makam Syech Gaus Abdurrazak inilah yang
berada di lubang tepat di bawah pohon beringin berbentuk persegi panjang
dengan lubang ditengah, tempat dimana para peziarah biasanya menaburkan
bunga. Untuk masuk kedalam makam yang sudah berkeramik putih ini,
peziarah perlu memasuki sebuah pintu masuk. Di samping pintu masuk telah
disipakan air untuk pengunjung dan sebuah mushola. Sementara itu, makam
Anak Yatim berada di samping bagian luar makam Maulana Syech Gaus Abdurrazak dengan ukuran yang relatif lebih kecil. Di samping makam ini,
terdapat makam Datuk Laut dengan bangunan permanen berukuran 3 x 4
meter berkeramik warna hitam.
Tidak
hanya berziarah, pengunjung yang datang ke kompleks makam ini juga
menggelar sejumlah ritual seperti potong rambut anak yang masih balita
atau disebut dengan ngurisang. Peziarah biasanya juga menyampaikan nazar
dan berdoa di makam agar segera permintaanya segera dikabulkan.
Misalnya seperti minta jodoh, panjang umur, sehat dan murah rejeki. Bagi
yang menyampaikan nazar tertentu, mereka selalu mengikatkan sesuatu ke
akar gantung pohon beringin.
Jika nazar mereka dikabulkan, mereka akan
kembali lagi ke tempat itu dan membuka ikatan serta membayar nazar yang
sudah disampaikan. Tradisi dan kebiasaan ini disebut dengan Saur
Sesangi. Kompleks ini ramai dikunjungi warga saat lebaran Idul fitri
hingga perayaan lebaran topat, tujuh hari setelah Idul Fitri dan
perayaan Maulid Nabi. Kompleks makam Loang Baloq berada di Kelurahan
Tanjung Karang, Kecamatan Ampenan atau sekitar 6 kilometer dari Mataram.
Anda dapat dengan mudah menuju tempat ini karena dilalui oleh jalan
lingkar Mataram yang sudah beraspal. Anda bisa naik kendaraan umum atau
menyewa mobil.
========================================================================
Sumber : http://munsypedia.blogspot.com/
0 comments:
Post a Comment