Doa Bepergian dan Diatas Kendaraan
95- DOA NAIK KENDARAAN
206- بِسْمِ اللهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ {سُبْحَانَ
الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ. وَإِنَّا
إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ} الْحَمْدُ لِلَّهِ، الْحَمْدُ لِلَّهِ،
الْحَمْدُ لِلَّهِ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ إِنِّيْ ظَلَمْتُ نَفْسِيْ فَاغْفِرْ لِيْ،
فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
206. “Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang
menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak
mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami
(di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya
Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku.
Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.” [227]———————————
[227] HR. Abu Dawud 3/34, At-Tirmidzi 5/501, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/156.
207- اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
{سُبْحَانَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ.
وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ} اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ
فِيْ سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا
تَرْضَى، اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا
بُعْدَهُ، اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ وَالْخَلِيْفَةُ فِي
اْلأَهْلِ، اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ
وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوْءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَاْلأَهْلِ.
وَإِذَا رَجَعَ قَالَهُنَّ وَزَادَ فِيْهِنَّ: آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ
عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ.
207. “Allah Maha Besar (3x). Maha Suci Tuhan yang menundukkan
kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan
sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Ya
Allah! Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini,
kami mohon perbuatan yang meridhakanMu. Ya Allah! Permudahlah
perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah!
Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga(ku). Ya
Allah! Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam
bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam
harta dan keluarga.”Apabila kembali, doa di atas dibaca, dan ditambah: “Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan kami.” [228]
———————————
[228] HR. Muslim 2/998.
208- اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا
أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ
الشَّيَاطِيْنَ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ.
أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا
فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا
فِيْهَا.
208. “Ya Allah, Tuhan tujuh langit dan apa yang dinaunginya, Tuhan
penguasa tujuh bumi dan apa yang di atasnya, Tuhan yang menguasai
setan-setan dan apa yang mereka sesatkan, Tuhan yang menguasai angin dan
apa yang diterbangkannya. Aku mohon kepadaMu kebaikan desa ini,
kebaikan penduduknya dan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung
kepadaMu dari kejelekan desa ini, kejelekan penduduknya dan apa yang ada
di dalamnya.” [229]———————————
[229] HR. Al-Hakim, menurut pendapatnya, hadits tersebut adalah sahih. Imam Adz- Dzahabi menyetujuinya 2/100, Ibnus Sunni, no. 524. Menurut Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Takhrij Adzkar 5/154: “Hadits tersebut ada-lah hasan.” Bin Baz berkata: Hadits itu diriwayatkan pula oleh An-Nasai dengan sanad yang hasan. Lihat Tuhfatul Akhyar, hal. 37.
209- لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ حَيٌّ
لاَ يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الْخَيْرُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
209. “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, Yang Maha
Esa, tiada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan, bagiNya segala pujian.
Dia-lah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan. Dia-lah Yang Hidup, tidak
akan mati. Di tanganNya kebaikan. Dia-lah Yang Maha kuasa atas segala
sesuatu.” [230]———————————
[230] HR. At-Tirmidzi 5/291, Al-Hakim 1/538, dan Al-Albani menyatakan, hadits tersebut hasan dalam Shahih Ibnu Majah 2/21 dan Shahih At-Tirmidzi 2/152.
210- بِسْمِ اللهِ.
210. “Dengan nama Allah.” [231]———————————
[231] HR. Abu Dawud 4/296 dan Al-Albani menyatakan, hadits tersebut shahih dalam Shahih Abi Dawud 3/941.
211- أَسْتَوْدِعُكُمُ اللهَ الَّذِيْ لاَ تَضِيْعُ وَدَائِعُهُ.
211. “Aku menitipkan kamu kepada Allah yang tidak akan hilang titipan-Nya.” [232]———————————
[232] HR. Ahmad 2/403, Ibnu Majah 2/943, dan lihat Shahih Ibnu Majah 2/133.
212- أَسْتَوْدِعُ اللهَ دِيْنَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيْمَ عَمَلِكَ.
212. “Aku menitipkan agamamu, amanatmu dan perbuatanmu yang terakhir kepada Allah.” [233]
213- زَوَّدَكَ اللهُ التَّقْوَى، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُ مَا كُنْتَ.
213. “Semoga Allah memberi bekal taqwa kepadamu, mengampuni dosamu
dan memudahkan kebaikan kepadamu di mana saja kamu berada.” [234]———————————
[233] HR. At-Tirmidzi 2/7, At-Tirmidzi 5/499, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 2/155.
[234] HR. At-Tirmidzi, lihat Shahih At-Tirmidzi 3/155.
214- قال جابر رضي الله عنه: كُنَّا إِذَا صَعَدْنَا كَبَّرْنَا، وَإِذَا نَزَلْنَا سَبَّحْنَا.
214. Dari Jabir Radhiallahu’anhu, dia berkata: “Kami apabila berjalan
naik, membaca takbir, dan apabila kami turun, membaca tasbih.” [235]———————————
[235] HR. Al-Bukhari dengan Fathul Bari 6/135.
215- سَمَّعَ سَامِعٌ بِحَمْدِ اللهِ، وَحُسْنِ
بَلاَئِهِ عَلَيْنَا. رَبَّنَا صَاحِبْنَا، وَأَفْضِلْ عَلَيْنَا عَائِذًا
بِاللهِ مِنَ النَّارِ.
215. “Semoga ada yang memperdengarkan puji kami kepada Allah (atas
nikmat) dan cobaanNya yang baik bagi kami. Wahai Tuhan kami, temanilah
kami (peliharalah kami) dan berilah karunia kepada kami dengan
berlindung kepada Allah dari api Neraka.” [236]———————————
[236] H.R. Muslim 4/2086, Syarah An-Nawawi 17/39.
216- أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
216. “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan apa yang diciptakanNya.” [237]———————————
[237] HR. Muslim 4/2080.
217. Bertakbir tiga kali, di atas tempat yang tinggi, kemudian membaca:
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ،
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ، صَدَقَ اللهُ
وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ.
Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada
sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa
atas segala sesuatu. Kami kembali dengan bertaubat, beribadah dan memuji
kepada Tuhan kami. Allah telah menepati janjiNya, membela hambaNya
(Muhammad) dan mengalahkan golongan musuh dengan sendirian”. [238]———————————
[238] HR. Al-Bukhari 7/163, Muslim 2/980.
http://ilmuislam2011.wordpress.com/2011/10/25/doa-bepergian-dan-diatas-kendaraan/
0 comments:
Post a Comment